Fadli Sebut Sri Mulyani Pantas Disebut Menteri Pencetak Utang

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani memang pantas mendapat predikat sebagai menteri pencetak utang.

Sebutan menteri pencetak utang sendiri pertama kali dilontarkam oleh capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berpidato di hadapan alumni dari 115 perguruan tinggi se-Indonesia yang digelar di Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur, Jumat (26/1).

Meski tak menyebut nama Sri Mulyani secara spesifik, Prabowo dalam kesempatan itu mengatakan alih-alih disebut sebagai menteri keuangan, akan lebih baik jika menteri tersebut dipanggil dengan sebutan menteri pencetak utang.

"Pak Prabowo benar di situ, menteri ini menteri yang berhasil menambah utang. Mungkin dia menteri terbaik dari sisi penambah utang," kata Fadli ditemui usai menghadiri deklarasi dukungan untuk Prabowo-Sandi dari alumni perguruan tinggi di Indonesia di Padepokan Pencak Silat, TMII.

Tak hanya membenarkan pernyataan Prabowo, Fadli juga menilai Sri Mulyani tak pantas menerima predikat sebagai Menteri Terbaik di Dunia.

Hal itu baginya adalah sesuatu yang salah, karena Menteri Keuangan saat ini justru selalu menambah beban utang untuk Indonesia.

"Prestasinya berutang, tapi jadi Menteri terbaik se-dunia. Saya tidak habis pikir, kok bisa ada institusi atau lembaga yang memberikan penghargaan seperti itu," kata Wakil Ketua DPR ini.

Dia pun kemudian menyebut, pemberian predikat sebagai menteri terbaik ini bisa jadi karena Sri Mulyani banyak membantu negara asing untuk menambah keuntungan dengan memberi utang sebanyak-banyaknya ke Indonesia.

"Menteri ini adalah yang paling berhasil menambah utang, mungkin dia menteri terbaik dari sisi orang yang memberi utang. Jadi orang asing mungkin menganggap dia menteri terbaik," kata dia.

Meski begitu Sri Mulyani sendiri kerap kali mendapat penghargaan dari berbagai institusi dunia. Baru-baru ini, dia juga menyandang predikat sebagai menteri terbaik sedunia.

Gelar itu didapatkannya pada ajang World Government Summit 2018, yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirates Arab. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum. (tst/osc)

Let's block ads! (Why?)