Search This Blog

Berdesakan Naik KRL, Jokowi Mengaku Dadakan

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku dirinya tak sekali ini saja naik Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line sebagaimana yang dilakukannya pada Rabu (6/3). Saat itu juga Jokowi mengaku tiba-tiba naik KRL tanpa direncanakan.

Dari situ, ia bisa mengetahui kondisi masyarakat yang berdesak-desakan sepulang kerja dan menginginkan tambahan kereta.

"Hanya saya [sebelumnya] naiknya pasti siang atau pukul 10.00 WIB atau pukul 14.00 WIB, jadi pada posisi yang tidak banyak yang naik. Ya ramai, tapi sepi gitu, masih bisa duduk," kata Jokowi saat meresmikan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Gerbang Tol Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Jumat (8/3) dikutip dari situs setkab.go.id.

Hal itu dikatakannya saat ditanya wartawan soal alasan dirinya menggunakan KRL saat pulang ke Istana Kepresidenan Bogor Rabu (8/3) sore.

Jokowi kemudian mengaku ada yang menyampaikan kepada dirinya kalau mau mencoba KRL itu pada pukul 06.00-08.00 WIB, atau pukul 16.00-18.00 WIB.


"Nah, itu dadakan saja, pas kemarin acara ada yang menyampaikan itu kan, dadakan saya sudah langsung loncat naik di Tanjung Barat, di dekat Lenteng Agung," kata dia.

Saat itu Jokowi mengaku baru pulang dari sebuah acara di Lenteng Agung. Ia lantas memilih KRL untuk melihat kondisi yang sebenarnya angkutan massal itu.

"Mau bergerak saja tidak bisa, terutama yang dari Jakarta ke Depok itu mau bergerak saja tidak bisa," ujarnya.

"Ya tadi pas jam-jam seperti itu coba, mau Goyang 1 centi (meter) saja tidak bisa. Kita bisa agak longgar, agak longgar itu pun masih berdiri, itu setelah dari Depok menuju Bogor karena yang turun sudah agak banyak," pungkas Presiden Jokowi.

Di dalam gerbong pun, lanjut Jokowi, banyak yang menyampaikan kepada dirinya agar jumlah kereta ditambah.

Problemnya, kata Jokowi, akan banyak simpang tak sebidang alias pintu pelintasan rel kereta api yang ditutup dalam waktu lama. Oleh sebab itu, ia menyebut pekerjaan besar di Jakarta adalah membangun lintasan layang (elevated) untuk kereta api.

Antrean penumpang KRL pada jam sibuk.Antrean penumpang KRL pada jam sibuk. (CNN Indonesia/Safir Makki)
"Itu saja, memang biaya besar tapi tidak ada jalan lain selain itu," cetusnya.

Itulah sebabnya, kata capres nomor urut 01 ini, transportasi massal seperti Mass Rapid Transport (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) mesti disiapkan. Meskipun menurutnya, pembangunan transportasi massal di DKI itu terlambat.

Dari informasi yang dihimpun, ketika itu Jokowi naik di gerbong 8. Ia berdiri berdesakan dengan penumpang lainnya. Keberadaan orang nomor satu di Indonesia itu langsung mencuri perhatian para penumpang.

Tak mau kehilangan momen, para penumpang tampak mengabadikan Jokowi yang berdiri di dekat pintu sambil berpegangan pada tali. Terlihat pula penumpang yang mengajak Jokowi foto bersama.

Kondisi kereta yang penuh sesak tersebut tak membuat Jokowi canggung. Ia tampak santai melayani permintaan penumpang lain untuk berfoto bersama.

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak menyebut Jokowi tetap mendapat pengawalan dari Paspampres, meskipun tak menonjol. Maruli mengaku ikut mengawal mantan wali kota Solo itu.

"Saya yang kawal. Habis kegiatan tiba-tiba ingin naik KRL," kata Maruli sata dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (6/3) malam.

[Gambas:Video CNN] (fra/arh)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2VLvnzt
March 08, 2019 at 10:05PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2VLvnzt
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Berdesakan Naik KRL, Jokowi Mengaku Dadakan"

Post a Comment

Powered by Blogger.